Ternyata Ini Alasan Jerawat Meradang Tak Pernah Sembuh Meski Sudah Diobati!
Pernah merasa frustrasi karena jerawat yang sudah diobati tetap saja muncul lagi dan lagi? Sudah coba berbagai macam skincare, obat totol jerawat, bahkan perawatan klinik, tapi hasilnya masih belum sesuai harapan? Jangan khawatir, kamu tidak sendirian. Banyak orang mengalami hal yang sama, terutama jika jenis jerawatnya tergolong meradang atau sudah kronis.
Masalah jerawat meradang yang tak kunjung sembuh sebenarnya bisa disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari kebiasaan sehari-hari, jenis kulit, kondisi hormonal, hingga pengobatan yang tidak tepat. Yuk, kita bahas satu per satu penyebabnya agar kamu bisa memahami cara mengatasinya dengan lebih efektif.
1. Perawatan Tidak Sesuai Jenis Jerawat
Setiap jenis jerawat memiliki karakter dan penanganan yang berbeda. Jerawat meradang biasanya ditandai dengan benjolan merah, nyeri, dan terkadang bernanah. Jika kamu menggunakan produk yang ditujukan untuk jerawat ringan (seperti komedo), maka hasilnya tidak akan maksimal bahkan bisa memperparah kondisi kulit.
Sebagai contoh, jerawat papul dan pustul memerlukan bahan aktif seperti asam salisilat, benzoil peroksida, atau glycolic acid yang dapat menembus pori dan mengurangi peradangan. Namun, penggunaannya juga harus disesuaikan dengan toleransi kulit, terutama jika kulitmu sensitif.
Di sinilah pentingnya konsultasi dengan dokter kulit, karena pemilihan bahan aktif dan dosis yang tepat sangat berpengaruh terhadap proses penyembuhan jerawat.
2. Ketidakseimbangan Hormon
Hormon adalah salah satu faktor terbesar yang memicu jerawat membandel. Saat kadar hormon androgen meningkat baik karena pubertas, menstruasi, kehamilan, atau stres maka produksi minyak di kulit (sebum) juga ikut meningkat.
Minyak berlebih ini kemudian bercampur dengan sel kulit mati dan bakteri, menyumbat pori-pori, dan memicu jerawat meradang yang sulit sembuh.
Bagi perempuan, jerawat hormonal biasanya muncul di area rahang, dagu, dan pipi bawah. Sayangnya, jerawat ini tidak bisa diatasi hanya dengan skincare saja, karena penyebabnya berasal dari dalam tubuh. Maka, pendekatan yang dibutuhkan adalah kombinasi antara pengaturan gaya hidup, konsultasi medis, dan perawatan kulit terarah.
3. Penggunaan Produk yang Menyumbat Pori
Tak semua produk skincare dan makeup cocok untuk kulit berjerawat. Beberapa produk mengandung minyak berat atau silikon tertentu yang bisa menyumbat pori dan memperparah jerawat. Bahkan, produk berlabel “oil-free” pun belum tentu non-komedogenik.
Kunci utamanya adalah mengenali bahan-bahan dalam produk yang kamu gunakan. Hindari bahan seperti isopropyl myristate, lanolin, atau fragrance berlebihan yang dapat menyebabkan iritasi.
Selain itu, jangan lupa bersihkan wajah secara menyeluruh setiap malam, terutama jika kamu menggunakan sunscreen atau makeup. Sisa produk yang tidak terangkat dengan sempurna bisa menjadi “pemicu laten” munculnya jerawat baru di area yang sama.
4. Kebiasaan Menyentuh dan Memencet Jerawat
Siapa yang tidak tergoda memencet jerawat merah yang terasa nyut-nyutan? Sayangnya, kebiasaan ini justru bisa memperparah kondisi jerawat. Saat kamu memencet jerawat, bakteri dan nanah dapat terdorong lebih dalam ke lapisan kulit, menyebabkan peradangan yang lebih parah dan meninggalkan bekas luka atau noda gelap (PIH).
Selain itu, tangan kita sering kali tidak steril, sehingga risiko infeksi baru pun meningkat. Jadi, sebaiknya tahan godaan untuk menyentuh wajah dan serahkan proses penyembuhan pada perawatan yang tepat.
5. Penggunaan Obat Jerawat yang Berlebihan
Banyak orang berpikir bahwa semakin sering menggunakan obat jerawat, maka jerawat akan lebih cepat sembuh. Padahal, penggunaan obat topikal berlebihan bisa merusak skin barrier.
Ketika skin barrier melemah, kulit jadi lebih mudah iritasi, kering, dan akhirnya memproduksi minyak lebih banyak untuk melindungi diri. Hasilnya? Jerawat justru semakin aktif.
Jika kamu merasa kulit makin sensitif, perih, atau mengelupas setelah menggunakan obat jerawat, artinya kulitmu butuh waktu untuk “tenang” dulu. Gunakan produk soothing dan pelembap ringan agar keseimbangan kulit pulih kembali.
6. Pola Makan dan Gaya Hidup
Faktor internal seperti pola makan tinggi gula, stres berlebihan, kurang tidur, dan dehidrasi juga bisa memperburuk kondisi jerawat. Gula dan makanan olahan dapat meningkatkan kadar insulin, yang memicu produksi minyak berlebih di kulit.
Coba mulai perbaiki pola makanmu dengan memperbanyak konsumsi sayuran hijau, ikan berlemak, kacang-kacangan, dan air putih. Kombinasi nutrisi yang baik dan hidrasi cukup dapat membantu kulit lebih stabil dan mempercepat proses penyembuhan jerawat dari dalam.
7. Tidak Melakukan Eksfoliasi dengan Tepat
Eksfoliasi penting untuk membantu mengangkat sel kulit mati yang dapat menyumbat pori. Namun, eksfoliasi yang terlalu sering atau terlalu keras justru bisa membuat kulit meradang dan memperburuk jerawat aktif.
Untuk kulit berjerawat dan sensitif, chemical exfoliation dengan asam ringan seperti lactic acid atau glycolic acid lebih aman dibandingkan scrub fisik. Tapi ingat, pemilihan kadar asam harus disesuaikan dengan kondisi kulit agar tidak menimbulkan iritasi.
8. Jerawat Tak Kunjung Sembuh? Saatnya Evaluasi Pengobatan
Jika jerawat sudah berlangsung lebih dari 3–6 bulan dan tidak juga membaik meski sudah rutin menggunakan produk OTC (over the counter), maka ini tanda bahwa kulitmu membutuhkan perawatan profesional.
#CantikLebihLama Bersama Reglow Clinic
Diskon hingga 50% untuk kembalikan cantikmu dengan treatment yang disesuaikan untuk segala kondisi kulit Anda
Dokter akan menilai penyebab jerawat secara menyeluruh. Mulai dari tingkat peradangan, riwayat penggunaan skincare, hingga sensitivitas kulit. Setelah itu, dokter dapat merekomendasikan perawatan berbasis medis yang lebih efektif, seperti Acne Peeling.
Solusi Aman untuk Kulit Sensitif: Acne Peeling di Reglow Clinic
Bagi kamu yang memiliki kulit sensitif namun ingin mengatasi jerawat aktif sekaligus memudarkan bekasnya, Acne Peeling di Reglow Clinic dapat menjadi pilihan yang efektif dan aman bila dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Perawatan ini menggunakan kombinasi bahan aktif terpilih seperti glycolic acid, salicylic acid, dan lactic acid. Tiga jenis chemical exfoliant yang telah banyak digunakan dalam dermatologi modern untuk menangani jerawat.
- Glycolic acid bekerja mengangkat sel kulit mati dan mempercepat regenerasi kulit.
- Salicylic acid menembus ke dalam pori untuk membantu mengontrol minyak berlebih dan melawan bakteri penyebab jerawat.
- Lactic acid membantu menjaga kelembapan alami kulit sekaligus memperbaiki tekstur agar tampak lebih halus dan merata.
Sebuah review berjudul Chemical Peels for Acne and Acne Scars in Asians: Evidence Based Review berbasis bukti untuk populasi Asia menyebutkan bahwa asam salisilat dan asam glikolat efektif membantu mengurangi jerawat yang meradang maupun jerawat ringan seperti komedo, sekaligus memudarkan bekas kehitaman pasca jerawat.
Prosedur Acne Peeling di Reglow Clinic berlangsung relatif singkat sekitar 15 menit dan termasuk dalam kategori superficial chemical peeling, sehingga hanya bekerja pada lapisan kulit terluar tanpa menyebabkan pengelupasan berat. Setelah perawatan, kulit biasanya mengalami pengelupasan ringan selama 2–3 hari, yang merupakan tanda proses regenerasi sedang berlangsung.
Untuk menjaga hasil perawatan dan mencegah iritasi, pasien disarankan:
- Menggunakan skincare penenang (soothing) sesuai anjuran dokter,
- Menghindari paparan sinar matahari langsung selama beberapa hari, dan
- Selalu menggunakan sunscreen dengan SPF minimal 30.
Perawatan ini umumnya dilakukan setiap 2 minggu sekali selama 4–6 sesi, tergantung pada kondisi kulit masing-masing. Hasil optimal biasanya terlihat setelah beberapa kali sesi, di mana kulit tampak lebih bersih, jerawat berkurang, dan bekasnya mulai memudar perlahan.
Siapa yang cocok menjalani treatment ini?
Acne Peeling direkomendasikan untuk kamu yang memiliki:
- Jerawat aktif ringan hingga sedang,
- Noda bekas jerawat (PIH),
- Tekstur kulit kasar atau kusam akibat penumpukan sel kulit mati.
Namun, prosedur ini tidak disarankan bagi ibu hamil, penderita eksim, atau kulit yang sedang mengalami iritasi berat, karena sensitivitas kulit bisa meningkat.
Efek samping yang mungkin muncul bersifat ringan dan sementara, seperti kemerahan atau rasa perih singkat selama proses peeling. Semua reaksi ini dapat ditangani dengan perawatan lanjutan sesuai arahan dokter.
Dengan pendekatan yang tepat dan pengawasan profesional di Reglow Clinic, Acne Peeling tidak hanya membantu mempercepat penyembuhan jerawat, tetapi juga mendukung proses regenerasi kulit agar tampak lebih halus, bersih, dan sehat alami.
Jerawat Bisa Sembuh, Asal Penanganannya Tepat
Jerawat meradang yang tak kunjung sembuh bukan berarti tak bisa diatasi. Hanya saja, mungkin cara yang kamu gunakan belum sesuai dengan kondisi kulitmu. Kuncinya adalah pemahaman menyeluruh dan pendekatan yang terarah.
Mulailah dari langkah kecil: perhatikan kebersihan wajah, gunakan produk yang lembut dan sesuai jenis kulit, jaga pola makan, dan jangan lupa istirahat cukup. Namun, jika jerawat tetap muncul atau makin parah, konsultasi dengan dokter di Reglow Clinic bisa menjadi langkah terbaik untuk mendapatkan solusi yang aman, efektif, dan disesuaikan dengan kebutuhan kulitmu.
Karena setiap kulit punya ceritanya sendiri dan Reglow Clinic siap membantu kamu menemukan solusi terbaiknya.
Referensi
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. Chemical Peels for Acne and Acne Scars in Asians: Evidence Based Review
Diulas oleh: dr. Yunita
#CantikLebihLama Bersama Reglow Clinic
Diskon hingga 50% untuk kembalikan cantikmu dengan treatment yang disesuaikan untuk segala kondisi kulit Anda