Jerawat di Kulit Berminyak: Cara Mengontrolnya
Kulit berminyak sering kali membuat banyak orang merasa frustasi. Selain tampak mengilap, kulit berminyak juga cenderung lebih mudah berjerawat. Namun, kulit berminyak tidak selalu berarti jerawat tidak bisa dikendalikan. Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana cara mengontrol kulit berminyak dan jerawat, hubungan antara sebum dan jerawat, serta strategi perawatan yang efektif.
Informasi berikut disusun berdasarkan panduan perawatan kulit berminyak dan berjerawat, serta dukungan ilmiah dari riset dermatologi terkini.
1. Memahami Kulit Berminyak dan Cara Mengelolanya
Kulit berminyak ditandai oleh produksi sebum yang lebih tinggi dari kondisi normal. Sebum adalah zat berminyak yang diproduksi oleh kelenjar sebasea untuk menjaga kulit tetap lembap dan melindungi dari kekeringan, serta berperan dalam fungsi barier kulit. Produksi sebum yang berlebihan adalah karakteristik utama kulit berminyak (seborrhea) dan dapat mempengaruhi kesehatan kulit secara menyeluruh, termasuk tampilan pori yang besar dan penumpukan minyak di permukaan kulit.
Jerawat sendiri adalah kondisi inflamasi kronis yang muncul ketika folikel rambut tersumbat oleh kombinasi minyak (sebum), sel kulit mati, dan bakteri tertentu, disertai respons inflamasi tubuh. Peningkatan produksi sebum merupakan salah satu faktor utama terjadinya jerawat, meskipun bukan satu-satunya penyebab karena hormon, bakteri Cutibacterium acnes dan respon imun juga berperan.
Sebum yang berlebihan cenderung bercampur dengan sel kulit mati di dalam folikel, menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi bakteri penyebab jerawat untuk berkembang, yang kemudian memicu peradangan dan lesi jerawat. Studi epidemiologis berjudul A Review of Advancement on Influencing Factors of Acne: An Emphasis on Environment Characteristics menemukan bahwa kulit berminyak (dengan tingkat sebum tinggi) merupakan faktor risiko yang berkorelasi dengan kejadian lesi jerawat.
Cara Mengelola Kulit Berminyak dengan Benar
Berikut adalah pendekatan utama yang disarankan dermatologis dan ahli kulit untuk membantu mengontrol minyak berlebih dan mengurangi kemunculan jerawat:
- Pembersihan Kulit yang Tepat
Cuci wajah dua kali sehari dengan pembersih yang lembut dan diformulasikan khusus untuk kulit berminyak dan berjerawat. Pembersih yang mengandung asam salisilat efektif untuk membersihkan minyak berlebih dan sel kulit mati dalam pori-pori tanpa membuat kulit terlalu kering.
- Gunakan Produk Non-Comedogenic
Pilih skincare berlabel non-comedogenic agar tidak menyumbat pori-pori yang dapat memicu jerawat. Produk dengan label ini biasanya dirancang untuk kulit berminyak dan rentan berjerawat.
- Hidrasi Tetap Dibutuhkan
Banyak orang berpikir kulit berminyak tidak memerlukan pelembap, padahal kulit tetap butuh hidrasi agar tidak memproduksi lebih banyak minyak sebagai kompensasi. Gunakan pelembap ringan yang bebas minyak dan non-comedogenic.
- Hindari Membersihkan Wajah Terlalu Sering
Mencuci wajah lebih dari dua kali sehari dapat menghilangkan minyak alami dan memicu kulit memproduksi lebih banyak sebum sebagai respons.
Strategi-strategi ini membantu menjaga kulit tetap bersih tanpa merusak lapisan pelindungnya, serta mengurangi risiko timbulnya jerawat.
2. Sebum dan Peranannya dalam Jerawat
Sebum sendiri adalah faktor kunci dalam proses terbentuknya jerawat. Ketika sebum diproduksi dalam jumlah tinggi, minyak ini dapat bercampur dengan sel kulit mati dan menyumbat folikel rambut. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri penyebab jerawat seperti Cutibacterium acnes untuk berkembang biak, sehingga memicu peradangan dan timbulnya berbagai jenis lesi jerawat seperti komedo, papula, pustula, hingga nodul.
Perawatan Klinis untuk Mengontrol Sebum
Selain rutinitas harian yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa opsi perawatan klinik yang efektif dalam mengontrol produksi sebum dan mengatasi jerawat, terutama untuk kasus yang lebih berat atau tidak merespons perawatan dasar:
- Retinoid Topikal
Retinoid adalah turunan vitamin A yang berfungsi menormalkan pertumbuhan sel kulit di dalam folikel, membantu mencegah penyumbatan pori serta mengurangi produksi sebum. Retinoid juga memiliki efek anti-inflamasi yang membantu mengurangi jerawat.
- Pengobatan Topikal dengan Inhibitor Sebum
Obat seperti clascoterone yang bekerja pada reseptor androgen telah terbukti dapat mengurangi produksi sebum secara signifikan dan juga membantu mengurangi jumlah dan keparahan jerawat. Ini adalah salah satu pendekatan terbaru yang diteliti untuk jerawat yang lebih persisten.
- Asam Salisilat dan AHA/BHA lainnya
Asam salisilat merupakan contoh bahan yang efektif dalam membersihkan pori-pori serta mengurangi produksi minyak. BHA (Beta Hydroxy Acid) bekerja di dalam pori karena larut dalam minyak, sehingga sangat cocok untuk kulit berminyak dan berjerawat.
Laser dan Terapi Cahaya
Beberapa terapi cahaya dan laser digunakan dalam dermatologi untuk membantu menurunkan jumlah bakteri penyebab jerawat, meredakan peradangan, serta mengontrol aktivitas kelenjar sebasea yang berlebihan. Terapi ini umumnya direkomendasikan oleh dokter kulit sebagai bagian dari program perawatan jerawat yang disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan jerawat pasien.
Salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah terapi cahaya intensitas tinggi (IPL), yang bekerja dengan energi cahaya untuk menenangkan jerawat inflamasi, mengurangi kemerahan, dan membantu menstabilkan kondisi kulit tanpa prosedur invasif. Terapi ini umumnya cocok untuk jerawat aktif, bruntusan, dan kulit yang mudah meradang, dengan downtime minimal dan dilakukan secara bertahap untuk hasil optimal.
Selain itu, laser berteknologi pico juga digunakan untuk menangani jerawat sekaligus bekasnya. Laser ini menargetkan bakteri jerawat dan pigmen penyebab noda pasca jerawat, sekaligus membantu memperbaiki tekstur kulit pada tahap awal. Dengan interval perawatan yang terukur, teknologi ini dapat membantu mengurangi jerawat aktif, memudarkan hiperpigmentasi pasca jerawat, serta mendukung perbaikan kualitas kulit secara keseluruhan.
#CantikLebihLama Bersama Reglow Clinic
Diskon hingga 50% untuk kembalikan cantikmu dengan treatment yang disesuaikan untuk segala kondisi kulit Anda
Di Reglow Clinic, pemilihan antara terapi cahaya atau laser selalu diawali dengan evaluasi kondisi kulit secara menyeluruh. Pendekatan ini memastikan bahwa treatment yang diberikan benar-benar sesuai kebutuhan kulit, aman untuk kondisi pasien, dan dilakukan secara bertahap tanpa memaksakan hasil instan.
Pendekatan klinik ini membantu menangani jerawat dari sejumlah arah, mengurangi sebum, mempercepat pergantian sel kulit, dan menekan peradangan sehingga memberikan hasil yang lebih optimal dibanding perawatan topikal dasar saja.
3. Apakah Kulit Berminyak Memang Mudah Jerawatan?
Jawabannya adalah ya, kulit berminyak lebih rentan berjerawat, tetapi bukan berarti setiap orang berkulit berminyak pasti akan mengalami jerawat.
Kulit berminyak memiliki produksi sebum yang tinggi, dan sebum bertindak sebagai bahan fuel atau “makanan” bagi bakteri penyebab jerawat. Ketika sebum bercampur dengan sel kulit mati dan menyumbat pori, bakteri ini lebih mudah berkembang biak sehingga mempercepat timbulnya jerawat. Itulah mengapa orang dengan kulit berminyak seringkali juga memiliki masalah jerawat, terutama jika pori-pori tidak dibersihkan secara efektif atau jika terjadi peradangan folikel.
Namun perlu diingat bahwa jerawat adalah kondisi multifaktorial. Selain produksi sebum tinggi, faktor hormonal, genetik, kebiasaan merawat kulit, diet, stres, dan lingkungan juga berperan dalam perkembangan jerawat. Tidak semua orang dengan kulit berminyak pasti mengalami jerawat berat, dan banyak orang dengan kulit normal atau kombinasi juga bisa mengalami jerawat.
Mengontrol kulit berminyak dan jerawat bukan soal menghilangkan minyak sepenuhnya, tetapi menemukan keseimbangan yang tepat antara membersihkan kulit, menjaga hidrasi, serta memilih perawatan yang sesuai. Berikut poin penting yang perlu diingat:
- Kulit berminyak disebabkan oleh produksi sebum berlebih yang dapat menyumbat pori dan memicu jerawat.
- Rutinitas yang baik mencakup pembersihan lembut, penggunaan produk non-comedogenic, penghidratan yang tepat, serta perawatan aktif seperti salicylic acid atau retinoid bila diperlukan.
- Perawatan klinik dapat memberikan solusi lebih intensif untuk mengontrol sebum dan mengurangi jerawat, terutama pada kasus yang tidak merespons perawatan dasar.
- Kulit berminyak cenderung lebih rentan berjerawat, tetapi jerawat juga dipengaruhi oleh banyak faktor lain di luar produksi minyak.
Dengan pendekatan terstruktur dan konsisten, kulit berminyak sekalipun dapat tampak lebih seimbang dan bebas jerawat.
Referensi
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. A Review of Advancement on Influencing Factors of Acne: An Emphasis on Environment Characteristics
Diulas oleh: dr. Yunita
#CantikLebihLama Bersama Reglow Clinic
Diskon hingga 50% untuk kembalikan cantikmu dengan treatment yang disesuaikan untuk segala kondisi kulit Anda