Reglow Clinic

Jerawat karena Hormon atau Stres? Ini Cara Mengetahui dan Mengatasinya

Dipublikasikan pada: 23 Jul 2025

Gambar artikel

Jerawat karena Hormon atau Stres? Ini Cara Mengetahui dan Mengatasinya

Jerawat sering kali menjadi masalah kulit yang mengganggu, terutama saat muncul di waktu yang tidak tepat. Namun, tahukah Anda bahwa penyebab jerawat bisa berbeda-beda? Dua penyebab umum adalah perubahan hormon dan stres. Memahami perbedaan antara jerawat hormonal dan jerawat akibat stres dapat membantu Anda menentukan perawatan yang tepat.

Mengenal Jerawat Akibat Stres

Jerawat akibat stres terjadi ketika tubuh mengalami tekanan emosional atau fisik yang memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol. Hormon ini dapat meningkatkan produksi minyak (sebum) di kulit, yang kemudian menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Ini diperkuat dengan adanya Studi berjudul The Impact of Psychological Stress on Acne menyebutkan Stres memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol, yang dapat meningkatkan aktivitas kelenjar sebaceous dan produksi sebum, serta mempengaruhi proses keratinisasi dan peradangan kulit.

Ciri-ciri jerawat akibat stres:

  • Lokasi: Sering muncul di dahi, dagu, dan sekitar mulut.
  • Jenis: Berupa komedo putih (whiteheads), komedo hitam (blackheads), atau jerawat kecil yang meradang.
  • Waktu Muncul: Biasanya muncul tiba-tiba saat menghadapi situasi stres, seperti menjelang ujian atau tenggat waktu pekerjaan.

Jika Anda menyadari bahwa jerawat muncul saat Anda merasa stres atau cemas, kemungkinan besar penyebabnya adalah stres. Mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi jerawat jenis ini.

Mengenal Jerawat Hormonal

Studi berjudul The cutaneous effects of androgens and androgen-mediated sebum production and their pathophysiologic and therapeutic importance in acne vulgaris menyebutkan Jerawat hormonal disebabkan oleh fluktuasi hormon dalam tubuh, terutama hormon androgen seperti testosteron. Hormon ini merangsang kelenjar minyak di kulit untuk memproduksi lebih banyak sebum, yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. 

Ciri-ciri jerawat hormonal:

  • Lokasi: Sering muncul di area bawah wajah, seperti rahang, pipi bagian bawah, dan leher.
     
  • Jenis: Berupa jerawat dalam yang besar, nyeri, dan sulit sembuh.
     
  • Waktu Muncul: Seringkali muncul secara siklikal, misalnya menjelang menstruasi, selama kehamilan, atau saat menopause.
     

Jerawat hormonal lebih umum terjadi pada wanita dewasa, tetapi juga dapat memengaruhi pria, terutama jika ada ketidakseimbangan hormon. Perawatan jerawat hormonal mungkin memerlukan pendekatan medis, seperti penggunaan pil kontrasepsi atau obat anti-androgen. Konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Membedakan Jerawat Akibat Stres dan Jerawat Hormonal

Meskipun keduanya dapat menyebabkan jerawat, ada beberapa perbedaan yang dapat membantu Anda mengidentifikasi penyebabnya:

Faktor

Jerawat Akibat Stres

Jerawat Hormonal

Lokasi

Dahi, dagu, sekitar mulut

Rahang, pipi bagian bawah, leher

Jenis

Komedo, jerawat kecil

Jerawat dalam yang besar dan nyeri

Waktu Muncul

Saat menghadapi stres akut

Ramadhan Glowing

Diskon hingga 50% untuk rayakan momen kemenangan dengan kulit cerah, sehat, dan glowing maksimal!

Reservasi sekarang
Ramadhan Glowing

Secara siklikal, terkait dengan siklus hormonal

Respons Terhadap Perawatan

Membaik dengan manajemen stres dan perawatan topikal

Mungkin memerlukan perawatan medis khusus

Cara Mengatasi Jerawat Akibat Stres

Jika Anda menduga jerawat yang muncul berkaitan dengan stres, langkah-langkah berikut bisa membantu mengatasinya dengan lebih efektif:

1. Kelola Stres Secara Aktif

 Stres memicu pelepasan hormon kortisol yang meningkatkan produksi minyak di kulit. Kondisi ini membuat pori-pori lebih mudah tersumbat dan memicu peradangan. Jika dibiarkan, stres kronis bisa memperburuk jerawat dan membuat proses penyembuhan lebih lama.
Coba praktikkan teknik relaksasi harian seperti:

  • Meditasi mindfulness, bahkan hanya 5–10 menit sehari.
     
  • Yoga, yang tidak hanya menenangkan pikiran tapi juga menstimulasi sistem saraf parasimpatis.
     
  • Latihan pernapasan dalam, seperti metode 4-7-8 atau box breathing.
    Anda bisa menemukan panduan melalui aplikasi seperti Calm, Insight Timer, atau video gratis di YouTube.

2. Gunakan Produk Perawatan Kulit yang Tepat

 Kulit yang stres rentan terhadap penyumbatan pori-pori dan bakteri penyebab jerawat. Bahan aktif seperti asam salisilat membantu mengangkat sel kulit mati dan membuka pori, sementara benzoyl peroxide membunuh bakteri penyebab jerawat (Cutibacterium acnes).

Produk dengan kandungan ini bisa ditemukan di apotek, drugstore, atau toko skincare online. Pilih pembersih wajah, toner, atau spot treatment yang mencantumkan kandungan 2% asam salisilat atau 2,5–5% benzoyl peroxide. Gunakan sesuai petunjuk, dan hindari pemakaian berlebihan karena bisa menyebabkan iritasi.

3. Terapkan Gaya Hidup Sehat

 Tidur yang cukup, pola makan seimbang, dan olahraga membantu mengatur kadar hormon, menurunkan kortisol, serta meningkatkan peredaran darah ke kulit. Semua ini berperan dalam proses penyembuhan dan mencegah jerawat baru. Penting lakukan:

  • Tidur minimal 7–9 jam per malam dengan jadwal tidur teratur.
     
  • Konsumsi makanan bergizi, terutama buah-buahan, sayur hijau, kacang-kacangan, dan hindari gula berlebih atau makanan cepat saji.
     
  • Olahraga ringan seperti jalan kaki 30 menit, bersepeda, atau senam ringan 3–5 kali seminggu sangat membantu menurunkan stres sekaligus menyehatkan kulit.

4. Hindari Kebiasaan Menyentuh Wajah

Tangan sering membawa bakteri dan minyak dari benda yang kita sentuh. Menyentuh wajah tanpa sadar bisa memindahkan kotoran tersebut ke kulit, memperparah jerawat, atau menyebabkan jerawat baru. Lakukan Pencegahan:

  • Sadarilah kebiasaan menyentuh wajah, misalnya saat bekerja, menonton, atau membaca.
     
  • Cuci tangan secara rutin, terutama sebelum menggunakan produk skincare.
     
  • Gunakan tisu atau kapas saat harus menyeka wajah, dan hindari memencet jerawat secara langsung.

Cara Mengatasi Jerawat Hormonal

Jerawat hormonal membutuhkan pendekatan yang lebih spesifik karena penyebab utamanya adalah ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Berikut beberapa langkah yang bisa membantu Anda:

1. Konsultasi Medis dengan Dokter Kulit atau Dokter Kandungan

Jerawat hormonal tidak selalu bisa diatasi dengan skincare biasa. Dibutuhkan penanganan medis untuk mengatur hormon yang berperan dalam produksi sebum berlebih. Konsultasi juga penting untuk mengetahui apakah jerawat disebabkan oleh kondisi medis lain seperti PCOS (Polycystic Ovary Syndrome). Lakukan:

  • Temui dokter kulit atau dokter kandungan yang berpengalaman menangani masalah hormonal.
     
  • Tanyakan tentang opsi seperti pil kontrasepsi kombinasi atau obat anti-androgen (seperti spironolactone) yang sudah terbukti efektif untuk jerawat hormonal.
     
  • Layanan ini tersedia di klinik spesialis kulit, rumah sakit, atau layanan kesehatan online yang menyediakan konsultasi dokter.

2. Gunakan Perawatan Topikal Khusus

Mengapa ini penting:
Bahan aktif seperti retinoid (misalnya adapalene) membantu mempercepat regenerasi sel kulit dan mencegah pori-pori tersumbat. Asam azelaic dapat membantu mengurangi peradangan serta memiliki efek ringan terhadap bakteri penyebab jerawat dan pigmentasi. Bagaimana mendapatkannya:

  • Produk retinoid topikal seperti adapalene 0.1% dapat dibeli bebas di apotek (misalnya dalam bentuk gel).
     
  • Untuk versi yang lebih kuat atau kombinasi dengan antibiotik, dibutuhkan resep dokter.
     
  • Asam azelaic bisa ditemukan di produk OTC (over-the-counter) atau resep, biasanya dalam konsentrasi 10–20%.

3. Lakukan Perubahan Gaya Hidup untuk Menyeimbangkan Hormon

Gula darah yang tidak stabil dan konsumsi makanan ultra-proses dapat memengaruhi kadar insulin dan androgen di tubuh, yang berkontribusi pada jerawat hormonal. Pola makan yang buruk juga dapat meningkatkan peradangan sistemik. Perhatikan:

  • Hindari makanan tinggi indeks glikemik seperti nasi putih, roti putih, minuman manis, dan makanan cepat saji.
     
  • Gantilah dengan makanan kaya serat, protein nabati, dan lemak sehat seperti sayuran hijau, alpukat, ikan, dan kacang-kacangan.
     
  • Pertimbangkan menemui ahli gizi untuk panduan diet hormonal.

4. Pertimbangkan Perawatan Profesional

Jika jerawat hormonal tergolong parah atau tidak membaik dengan perawatan rumahan, terapi profesional bisa membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan kulit. Lakukan:

  • Terapi cahaya (LED Therapy) dapat mengurangi bakteri dan peradangan.
     
  • Chemical peeling menggunakan bahan seperti asam salisilat atau glycolic acid untuk memperbaiki tekstur kulit dan unclog pori-pori.
     
  • Perawatan ini biasanya tersedia di klinik dermatologi, klinik estetika terpercaya, atau dokter kulit bersertifikasi.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Jika jerawat Anda tidak membaik dengan perawatan rumahan atau semakin parah, penting untuk mencari bantuan dari profesional medis. Dokter dapat membantu menentukan penyebab jerawat Anda dan merancang rencana perawatan yang efektif.


 

Referensi
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. The Impact of Pyschological Stress on Acne
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. The cutaneous effects of androgens and androgen-mediated sebum production and their pathophysiologic and therapeutic importance in acne vulgaris


Diulas oleh: dr. Yunita

 

Ramadhan Glowing

Diskon hingga 50% untuk rayakan momen kemenangan dengan kulit cerah, sehat, dan glowing maksimal!

Reservasi sekarang
Ramadhan Glowing
Kembali ke daftar artikel