Reglow Clinic

Makan Pedas Bikin Jerawatan? Fakta & Mitos yang Harus Kamu Tahu!

Dipublikasikan pada: 06 Oct 2025

Gambar artikel

Makan Pedas Bikin Jerawatan? Fakta & Mitos yang Harus Kamu Tahu!

Hai, sobat pecinta sambal! Siapa nih yang merasa makan tanpa pedas itu “kurang greget”? Sensasi pedas memang punya keasyikan tersendiri tapi tunggu dulu, sebelum kamu menyantap ekstra sambal, yuk kita bahas dulu, sejauh mana makan pedas bisa berdampak pada kulit, terutama jerawat, ya!

Manfaat Makanan Pedas… Tapi Lebih untuk Tubuh, Bukan Kulit

Cabai dikenal mengandung capsaicin, senyawa aktif yang memberi sensasi pedas khas setiap kali kamu menyantap sambal atau makanan pedas. Menariknya, capsaicin punya berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh, meski efeknya belum tentu langsung berpengaruh baik untuk kecantikan kulit. Yuk, kita bahas satu per satu secara lebih mendalam.

1. Meningkatkan Metabolisme

Capsaicin terbukti mampu mempercepat laju metabolisme tubuh. Hal ini terjadi karena senyawa tersebut merangsang proses termogenesis, yaitu proses pembakaran kalori dengan meningkatkan suhu tubuh. Saat tubuh merasa lebih “panas” setelah makan pedas, sebenarnya sedang terjadi aktivitas metabolik yang lebih intens. Mekanisme ini membuat tubuh bekerja lebih keras membakar kalori, sehingga berpotensi membantu menjaga berat badan tetap stabil. Jadi, tidak heran kalau banyak orang menganggap makanan pedas bisa menjadi “pendorong” alami untuk diet, meskipun efeknya tentu berbeda-beda pada tiap orang.

2. Memerangi Peradangan dalam Tubuh

Selain mempercepat metabolisme, capsaicin juga memiliki sifat anti-inflamasi alami. Peradangan sendiri adalah salah satu pemicu utama berbagai penyakit kronis, seperti artritis, penyakit jantung, bahkan gangguan metabolik. Dengan menghambat pelepasan senyawa pemicu peradangan, capsaicin membantu tubuh meredakan nyeri sekaligus mengurangi risiko penyakit akibat inflamasi berlebihan. Itulah sebabnya, makanan pedas kadang dianggap bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Meski begitu, tentu konsumsinya tetap perlu diperhatikan, karena pada beberapa orang justru bisa memicu masalah pencernaan.

3. Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker

Penelitian juga menunjukkan bahwa capsaicin berpotensi memperlambat pertumbuhan sel kanker. Mekanismenya bekerja melalui proses yang disebut apoptosis, yaitu bunuh diri alami pada sel-sel tubuh yang tidak sehat. Dengan cara ini, capsaicin bisa membantu mencegah penyebaran sel kanker di dalam tubuh. Walaupun hasil penelitian ini menjanjikan, para ahli masih menekankan bahwa bukti ilmiah yang ada belum cukup kuat untuk menjadikan cabai sebagai “obat” kanker. Namun, tidak ada salahnya tetap menikmati cabai dalam jumlah wajar sebagai bagian dari pola makan sehat.

4. Membunuh Bakteri Jahat

Manfaat lain dari capsaicin adalah sifat antibakteri yang dimilikinya. Bakteri jahat yang berkembang di dalam tubuh bisa menyebabkan infeksi atau mengganggu sistem pencernaan. Capsaicin bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri tertentu, sehingga tubuh lebih terlindungi dari penyakit. Inilah salah satu alasan kenapa makanan pedas kadang dianggap bisa “membersihkan” tubuh dari mikroba berbahaya. Meski begitu, penting untuk diingat bahwa sifat antibakteri ini bukan berarti makanan pedas bisa menggantikan obat atau antibiotik, ya.

???? Kesimpulannya, manfaat cabai dan makanan pedas memang lebih terasa untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan mulai dari metabolisme, pencegahan peradangan, hingga perlindungan dari bakteri. Namun, efek positif ini belum tentu langsung dirasakan pada kecantikan kulit wajah. Jadi, walaupun makanan pedas bisa membantu tubuh tetap sehat, bukan berarti otomatis membuat kulit menjadi lebih bersih atau terbebas dari jerawat.

Fakta & Mitos: Dampak Makan Pedas pada Kulit

1. Jerawat & Iritasi Kulit

Makanan pedas sering disebut-sebut sebagai salah satu pemicu jerawat, dan ternyata hal ini ada benarnya. Cabai dan makanan pedas mengandung likopen asam yang bisa mengiritasi kulit. Iritasi ini dapat mengganggu keseimbangan pH kulit, melemahkan lapisan pelindung, dan akhirnya memicu timbulnya jerawat. Mekanismenya cukup sederhana: saat kamu mengonsumsi makanan pedas, capsaicin membuat suhu tubuh meningkat. Akibatnya, tubuh lebih banyak berkeringat dan memproduksi minyak berlebih. Studi dari An update on the role of the sebaceous gland in the pathogenesis of acne menyebutkan kelenjar sebaceous memiliki peran sentral dalam perkembangan jerawat. Kombinasi keringat, minyak, serta kotoran yang menempel bisa menyumbat pori-pori, dan inilah awal mula jerawat terbentuk. Masalah ini lebih mudah terjadi pada orang dengan kulit berminyak atau sensitif, apalagi jika kebersihan wajah kurang terjaga setelah makan pedas. Jadi, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana tubuh dan kulitmu bereaksi. Jika muncul jerawat setelah makan pedas, mungkin porsinya perlu dikurangi atau kebersihan kulit harus lebih diperhatikan.

2. Rosacea & Peradangan Kulit

Bagi penderita rosacea, makanan pedas bisa menjadi musuh besar. Rosacea adalah kondisi kulit kronis yang ditandai dengan wajah kemerahan, pembuluh darah terlihat jelas, dan kadang disertai jerawat kecil. Makanan pedas memperburuk kondisi ini karena capsaicin meningkatkan aliran darah ke permukaan kulit, sehingga memicu flushing atau kemerahan berlebihan. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa sekitar 75% penderita rosacea mengalami gejala yang lebih parah setelah makan pedas. Mekanismenya terjadi karena capsaicin melebarkan pembuluh darah di kulit, membuat wajah penderita lebih mudah memerah. Yang perlu diperhatikan bukan hanya cabai atau sambal, tetapi juga makanan dan minuman panas, karena efeknya terhadap rosacea bisa sama kuatnya. Masalah muncul ketika konsumsi pedas dikombinasikan dengan faktor pemicu lain seperti alkohol, kafein, atau cuaca panas, sehingga gejala rosacea bisa bertambah parah dan sulit dikendalikan.

3. Komedo, Bukan Cuma Jerawat

Selain jerawat, konsumsi makanan pedas juga bisa memperburuk munculnya komedo. Komedo sendiri adalah sumbatan kecil di pori-pori yang terbentuk dari campuran minyak, kotoran, dan sel kulit mati. Makan pedas dapat memicu hal ini karena suhu tubuh yang meningkat akan merangsang produksi minyak lebih banyak. Jika minyak tersebut tidak segera dibersihkan, ia bisa menumpuk di pori-pori. Ditambah dengan keringat dan debu, sumbatan ini akan berubah menjadi komedo hitam maupun putih. Proses ini lebih sering terjadi pada orang dengan kulit berminyak atau pori-pori besar. Maka dari itu, hal yang perlu diperhatikan setelah menyantap makanan pedas adalah kebersihan kulit misalnya segera mencuci wajah jika berkeringat banyak. Masalah biasanya timbul bukan hanya karena pedasnya makanan, tapi juga kebiasaan sehari-hari, seperti tidur tanpa membersihkan wajah atau terlalu sering mengonsumsi pedas tanpa perawatan kulit yang memadai.

#CantikLebihLama Bersama Reglow Clinic

Diskon hingga 50% untuk kembalikan cantikmu dengan treatment yang disesuaikan untuk segala kondisi kulit Anda

Reservasi sekarang

Jadi, Makan Pedas Itu Mitos atau Fakta untuk Jerawat?

Dampak makanan pedas terhadap kulit ternyata sangat bergantung pada kondisi kulit masing-masing orang. Bagi pemilik kulit normal, reaksi yang muncul biasanya ringan dan hanya bersifat sementara. Jadi, makan pedas dalam porsi wajar umumnya tidak menimbulkan masalah serius. Namun, berbeda halnya bagi orang yang memiliki kulit rentan jerawat atau mengidap rosacea. Pada kondisi ini, makanan pedas justru bisa memperparah jerawat dan memperburuk gejala rosacea seperti kemerahan berlebihan atau peradangan di wajah. Sementara itu, bagi mereka yang memiliki produksi minyak berlebih atau cenderung berkomedo, makanan pedas bisa memicu timbulnya jerawat atau memperbanyak komedo akibat meningkatnya produksi minyak dan keringat setelah mengonsumsinya.

Singkatnya, kalau kulitmu sehat dan tidak terlalu sensitif, makanan pedas masih aman dinikmati selama tidak berlebihan. Tetapi, jika kulitmu mudah bermasalah misalnya sering jerawatan, punya rosacea, atau cenderung sangat berminyak lebih baik membatasi atau bahkan menghindari makanan pedas untuk menjaga kondisi kulit tetap tenang dan sehat.

Tips Gampang Kalau Kamu Suka Makanan Pedas

  1. Perhatikan reaksi kulitmu sendiri. Kurangi dosis pedas kalau mulai ada tanda jerawat atau kemerahan.
     
  2. Jaga kebersihan kulit, terutama setelah makan pedas,cuci muka untuk menghindari minyak dan kotoran menumpuk.
     
  3. Hindari makan pedas sebelum tidur, karena bisa menyebabkan mulas, peradangan lambung, dan bikin tidur nggak nyenyak.
     
  4. Perbanyak minum air putih, serta konsumsi makanan kaya lemak sehat dan protein untuk bantu regenerasi kulit.
     
  5. Berkonsultasi dengan dokter. Kalau kamu merasa kulit makin bermasalah meski sudah coba berbagai cara, saatnya konsultasi ke Reglow Clinic by dr. Shindy Putri. Di sana, kamu bisa dapat perawatan profesional yang sesuai kebutuhan kulitmu.

Intinya, makan pedas sah-sah saja selama kamu tahu batasnya dan paham bagaimana kulitmu bereaksi. Jadi, tetap nikmati sambal favoritmu dengan bijak, jaga kebersihan kulit, dan kalau perlu jangan ragu berkonsultasi dengan dokter agar kulit tetap sehat meski hobi makan pedas!

 

Referensi
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. An update on the role of the sebaceous gland in the pathogenesis of acne


 

Diulas oleh: dr. Yunita


 

#CantikLebihLama Bersama Reglow Clinic

Diskon hingga 50% untuk kembalikan cantikmu dengan treatment yang disesuaikan untuk segala kondisi kulit Anda

Reservasi sekarang
Kembali ke daftar artikel