Reglow Clinic

Kulit Kering dan Kusam? Ini Penyebab dan Faktor Utamanya

Dipublikasikan pada: 25 Jun 2025

Gambar artikel

Kulit Kering dan Kusam? Ini Penyebab dan Faktor Utamanya

Kulit yang sehat biasanya terasa lembab, kenyal, dan tampak bercahaya. Namun, banyak orang mengalami kulit kering dan kulit kusam, yang membuat kulit terasa kasar, gatal, serta tampak suram atau kehilangan kilau alaminya. Dalam istilah medis, kulit kering disebut xerosis cutis atau xeroderma, yaitu kondisi di mana lapisan terluar kulit kehilangan kelembaban sehingga terlihat bersisik atau retak. Sementara itu, kulit kusam tidak memiliki istilah medis khusus, tetapi dapat diartikan sebagai kulit wajah yang kehilangan cahaya atau kilau alami sehingga tampak pucat dan kurang bercahaya. menggambarkan kulit kusam sebagai kulit yang “kehilangan cahaya alaminya” sehingga tampil pucat. Kulit kering dan kusam sering saling terkait – misalnya, saat kulit kehilangan air dan lipid, ia akan tampak kering sekaligus kurang bersinar.

Fisiologi Kulit Menjadi Kering

Kulit kering sejatinya berakar pada terganggunya fungsi penghalang alami di lapisan terluar kulit (stratum korneum). Stratum korneum terdiri dari sel mati yang diikat oleh lipid (lemak) bak batako dan semen. Struktur ini ibarat “tembok batu bata” yang membantu mengunci kelembaban di dalam sel kulit. Jika lapisan lipid ini rusak atau berkurang, kemampuan kulit menahan air akan menurun. Kulit kering terjadi karena “gangguan integritas fungsi penghalang stratum korneum”. Akibatnya, sel-sel kulit kehilangan banyak air; saat kandungan air dalam sel kulit menurun, sel akan mengerut dan kulit tampak kasar dan kering. Bahkan tanpa “tembok” pelindung ini, air di dalam tubuh bisa terus-menerus menguap, membuat tubuh kekurangan cairan. Singkatnya, tubuh memerlukan lapisan lipid yang utuh dan kadar air memadai agar kulit tetap halus, kenyal, dan terlindungi.

Penyebab Utama Kulit Kering

Beberapa faktor utama dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembaban. Penyebab ini berkaitan dengan lingkungan sekitar maupun kondisi tubuh. Berikut adalah penyebab-penyebab umum yang sering menimbulkan kulit kering:

  • Cuaca dan Iklim Ekstrem: Paparan cuaca dingin, kering, atau berangin meningkatkan penguapan air dari kulit. “Cuaca dingin atau kering” sebagai salah satu penyebab umum kulit kering. Demikian pula, musim dingin dengan kelembaban udara rendah atau kondisi gurun sangat rentan membuat kulit kehilangan air. Sebaliknya, paparan sinar matahari berlebihan juga dapat merusak lapisan lipid kulit dan menurunkan kelembaban. Bahkan pemakaian AC yang terus-menerus atau pemanas ruangan dapat mengeringkan udara sekitar dan akhirnya kulit. Hal ini dikuatkan dengan adanya Studi berjudul Xeroderma menyebutkan Paparan cuaca dingin dan kering merupakan penyebab kulit kering.
     
  • Produk Perawatan Kulit dan Bahan Kimia Keras: Penggunaan sabun mandi, sampo, atau deterjen yang mengandung bahan iritan (misalnya alkohol, pengharum kuat, sabun antiseptik) dapat mengikis minyak alami kulit. Paparan “antiseptik pada sabun mandi, alkohol pada parfum, hingga deterjen” dapat mengurangi produksi sebum (minyak) di kulit, sehingga kelembaban berkurang. Ssabun atau deterjen keras akan melemahkan “sistem pengunci kelembaban” kulit. Akibatnya, kulit kehilangan lapisan pelindungnya dan jadi kering.
     
  • Kebiasaan Mandi yang Salah: Mandi terlalu sering, terlalu lama, atau menggunakan air terlalu panas bisa menghilangkan minyak kulit yang penting untuk menjaga kelembaban. Studi berjudul Xeroderma menyebutkan Mandi air panas atau penggunaan sabun keras secara berlebihan merupakan penyebab kulit kering. “Excessive bathing” (mandi berlebihan) sebagai penyebab kulit kering. Begitu pula, menggosok kulit dengan kasar (misalnya memakai scrub atau handuk kasar) saat mandi juga bisa mengurangi kelembaban kulit.
     
  • Penuaan: Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dan sebum (minyak) pada kulit menurun. Kulit menjadi lebih tipis dan tidak mampu menahan kelembaban sebanyak dulu. Studi berjudul Xeroderma menyebutkan Proses penuaan membuat kulit lebih tipis serta berkurangnya sebum dan kolagen, sehingga kulit menjadi lebih kering.
     
  • Kondisi Medis Tertentu: Berbagai penyakit atau gangguan kesehatan bisa menyebabkan kulit kering. Misalnya, penyakit kulit seperti dermatitis atopik (eksim), psoriasis, atau iktiosis secara langsung menurunkan kelembaban kulit. Studi berjudul Xeroderma menyebutkan Kondisi sistemik seperti penyakit ginjal kronis, gangguan tiroid, atau diabetes juga sering memicu kulit kering. Bahkan kekurangan nutrisi (kurang gizi) bisa berperan membuat kulit kurang sehat dan mudah kering.
     
  • Efek Samping Obat-obatan: Penggunaan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kulit kering sebagai efek samping. Contohnya, obat diuretik (pencahar cairan), obat penurun kolesterol (statin), obat jerawat retinoid (isotretinoin), dan obat kemoterapi disebut-sebut menyebabkan kulit lebih kering. Hal ini dikuatkan dengan adanya Studi berjudul Xeroderma menyebutkan Obat-obatan tertentu, seperti diuretik dan retinoid menyebabkan kulit lebih kering.
     

Setiap penyebab di atas dapat saling berinteraksi. Misalnya, seseorang dengan kecenderungan dermatitis atopik (eksim) yang mandi air panas dan tidak menggunakan pelembab dengan tepat akan mengalami kulit kering yang lebih parah. Oleh karena itu, mengenali penyebab spesifik pada diri sendiri penting untuk mengatasi masalah ini.

Faktor Gaya Hidup dan Lingkungan yang Memperparah

Selain penyebab langsung di atas, gaya hidup dan lingkungan sehari-hari turut memperburuk kondisi kulit. Faktor-faktor berikut kerap terkait dengan kulit kering dan kusam:

  • Polusi dan Zat Iritan Lingkungan: Debu, polusi udara, asap rokok, dan bahan kimia di sekitar kita dapat mengiritasi kulit. Paparan “debu dan polusi” sebagai pemicu iritasi kulit. Kulit yang terpapar polusi cenderung lebih kehilangan kelembaban karena penghalang kulitnya teriritasi.
     
  • Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Kafein/Akohol: Rokok terutama sangat berdampak buruk untuk kulit. Nikotin dan zat beracun dalam rokok merusak kolagen dan elastin, serta menyempitkan pembuluh darah, sehingga aliran darah dan oksigen ke kulit menurun. Hasilnya, kulit menjadi kering dan tampak kusam. Demikian pula, konsumsi kopi atau alkohol yang berlebihan dapat bersifat diuretik (meningkatkan buang air kecil) dan memicu dehidrasi. Dehidrasi dari pemakaian kafein tanpa diimbangi cukup air putih membuat kulit kehilangan kelembaban secara bertahap.
     
  • Kurang Asupan Air dan Nutrisi: Minum air yang cukup sangat penting untuk menjaga kelembaban kulit. Studi dermatologi menunjukkan bahwa menambah asupan air minum 2 liter per hari selama sebulan dapat meningkatkan hidrasi kulit secara signifikan. Sebaliknya, asupan cairan yang rendah memicu dehidrasi kulit. Dehidrasi atau kekurangan cairan dapat membuat kulit menjadi kering dan kusam. Selain itu, pola makan tidak seimbang (kurang vitamin atau lemak sehat) turut melemahkan kesehatan kulit.
     
  • Perawatan Kulit Tidak Tepat: Mengabaikan penggunaan pelembab, pembersih wajah yang salah jenis, atau eksfoliasi yang berlebihan juga memicu kulit kering dan kusam. Misalnya, tidak menggunakan pelembab setelah mandi menjadikan kulit sulit mempertahankan kelembaban. Merokok dan dehidrasi saja bisa menyebabkan kulit kusam, apalagi jika ditambah pola perawatan yang kurang baik.
     

Secara keseluruhan, pola hidup sehat – tidur cukup, olahraga teratur, diet seimbang, berhenti merokok, dan minum air putih banyak – semua ini akan membantu menjaga kulit tetap lembab dan cerah. Sebaliknya, kebiasaan buruk seperti merokok, begadang, atau paparan lingkungan berpolutan menyumbang membuat kulit kehilangan kilau dan cenderung kering.

Hidrasi Kulit dan Fungsi Pelindung Kulit

Hidrasi kulit erat kaitannya dengan fungsi pelindung alami kulit. Lapisan terluar kulit (stratum korneum) bukan hanya mencegah masuknya kuman, tapi juga menjaga agar air tubuh tidak mudah menguap.Lapisan lipid stratum korneum berfungsi sebagai “tembok batu bata” yang sangat tipis untuk menjaga agar air di dalam tubuh tetap tersimpan dan tidak menguap. Tanpa penghalang ini, air dalam tubuh akan “melarikan diri” dan tubuh bisa mengalami dehidrasi. Artinya, kelembaban kulit bergantung pada keberadaan lapisan lipid yang sehat dan cukupnya cairan tubuh.

Penelitian klinis juga mengonfirmasi peran hidrasi pada fungsi penghalang kulit. Studi terbaru menyimpulkan bahwa asupan air yang cukup dan penggunaan pelembab secara rutin memperbaiki fungsi penghalang kulit. Misalnya, penelitian 2024 menunjukkan bahwa peserta yang meningkatkan asupan air minum dan pelembab mengalami perbaikan pada hidrasi kulit. Studi lain menemukan bahwa menambah konsumsi air minum sekitar 2 liter sehari selama 30 hari secara signifikan meningkatkan hidrasi lapisan atas dan dalam kulit.

Ramadhan Glowing

Diskon hingga 50% untuk rayakan momen kemenangan dengan kulit cerah, sehat, dan glowing maksimal!

Reservasi sekarang
Ramadhan Glowing

Menjaga kulit tetap terhidrasi bukan hanya soal kelembaban permukaan, tapi juga penting untuk memperkuat lapisan pelindung alaminya. Kulit yang terhidrasi dengan baik akan terasa lebih kenyal, halus, dan mampu melindungi diri dari iritan lingkungan. Sebaliknya, kulit yang kering rentan mengalami iritasi, peradangan, bahkan infeksi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti cuaca, gaya hidup, hingga penyakit medis. Maka dari itu, menerapkan kebiasaan sehat seperti minum cukup air, menggunakan pelembab yang tepat, dan melindungi kulit dari paparan lingkungan adalah langkah kunci untuk mendapatkan kulit yang sehat dan bercahaya.

Jika kamu merasa sudah mencoba berbagai cara namun kulit tetap kering dan kusam, saatnya konsultasi dengan ahlinya di Reglow Klinik by dr. Shindy Putri. Dapatkan analisis kondisi kulit secara menyeluruh dan rekomendasi perawatan profesional seperti HydraFacial hingga skin booster yang dirancang khusus untuk mengembalikan kelembaban dan kilau alami kulitmu.

Yuk, jadwalkan konsultasimu sekarang di Reglow Klinik dan mulai perjalanan menuju kulit yang sehat dan glowing dari dalam!


 

Referensi
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. Xeroderma


Diulas oleh: dr. Yunita

 

Ramadhan Glowing

Diskon hingga 50% untuk rayakan momen kemenangan dengan kulit cerah, sehat, dan glowing maksimal!

Reservasi sekarang
Ramadhan Glowing
Kembali ke daftar artikel