Reglow Clinic

Hormon Berubah, Kulit Ikut Terdampak: Kenali Tanda dan Solusinya

Dipublikasikan pada: 01 Jul 2025

Gambar artikel

Hormon Berubah, Kulit Ikut Terdampak: Kenali Tanda dan Solusinya

Perubahan hormon dalam tubuh dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan, termasuk kondisi kulit. Salah satu dampak yang sering terjadi adalah munculnya melasma, yaitu bercak-bercak gelap pada wajah. Melasma sering dikaitkan dengan perubahan hormon, terutama pada wanita selama kehamilan atau penggunaan kontrasepsi hormonal.

Apa Itu Melasma?

Melasma adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak cokelat atau abu-abu pada wajah, terutama di area pipi, dahi, hidung, dan atas bibir. Kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita, terutama mereka yang memiliki kulit lebih gelap dan tinggal di daerah dengan paparan sinar matahari tinggi.

Hubungan Antara Hormon dan Melasma

Studi berjudul Melasma menyebutkan Perubahan hormon, terutama estrogen dan progesteron, berperan signifikan dalam perkembangan melasma. Selama kehamilan, kadar hormon ini meningkat, yang dapat memicu produksi melanin berlebih, pigmen yang memberi warna pada kulit. Hal ini menyebabkan munculnya bercak-bercak gelap yang dikenal sebagai "masker kehamilan". 

Selain itu, penggunaan kontrasepsi oral yang mengandung estrogen dan progesteron juga dapat memicu melasma. Sekitar 10-25% wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal mengalami melasma. 

Faktor Risiko Lain

Selain perubahan hormon, beberapa faktor lain dapat meningkatkan risiko melasma:

  • Paparan sinar matahari: Sinar UV dapat merangsang produksi melanin, memperparah melasma.
     
  • Genetik: Riwayat keluarga dengan melasma meningkatkan risiko seseorang mengalaminya.
     
  • Penyakit tiroid: Gangguan tiroid, seperti hipotiroidisme, dikaitkan dengan peningkatan risiko melasma.
     

Tanda-Tanda Melasma

Melasma adalah kondisi hiperpigmentasi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak gelap, terutama pada wajah. Bercak-bercak ini biasanya simetris dan muncul di area seperti pipi, dahi, hidung, dan atas bibir. Meskipun tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal, melasma dapat memengaruhi kepercayaan diri penderitanya. Melasma sering kali muncul selama trimester kedua atau ketiga kehamilan dan dapat memudar setelah melahirkan. Namun, pada beberapa kasus, melasma dapat menetap dan memerlukan perawatan khusus.

Solusi dan Pengelolaan Melasma

1. Perlindungan Terhadap Sinar Matahari

Langkah pertama dan paling krusial dalam mengelola melasma adalah menghindari paparan sinar matahari. Penggunaan tabir surya dengan SPF tinggi secara rutin dapat mencegah perburukan kondisi ini. Disarankan untuk menggunakan tabir surya spektrum luas yang melindungi terhadap sinar UVA dan UVB.

2. Terapi Topikal

Penggunaan krim topikal adalah pendekatan umum dalam pengobatan melasma. Beberapa agen topikal yang efektif meliputi:

  • Hidrokuinon: Merupakan agen depigmentasi standar yang bekerja dengan menghambat enzim tirosinase, sehingga mengurangi produksi melanin.
  • Tretinoin: Meningkatkan pergantian sel kulit, membantu mengurangi pigmentasi.
  • Asam Azelaik: Mengurangi aktivitas melanosit, sel yang memproduksi melanin. 
  • Asam Kojik: Bekerja dengan menghambat produksi melanin. 

3. Prosedur Dermatologis

Untuk kasus melasma yang lebih parah atau tidak responsif terhadap terapi topikal, prosedur dermatologis dapat dipertimbangkan:

Ramadhan Glowing

Diskon hingga 50% untuk rayakan momen kemenangan dengan kulit cerah, sehat, dan glowing maksimal!

Reservasi sekarang
Ramadhan Glowing

  • Peeling Kimia: Menggunakan larutan kimia untuk mengelupas lapisan atas kulit, merangsang pertumbuhan kulit baru yang lebih merata warnanya.
     
  • Mikrodermabrasi: Prosedur non-invasif yang mengangkat lapisan atas kulit, membantu mengurangi pigmentasi.
     
  • Terapi Laser: Menggunakan sinar laser untuk menargetkan dan menghancurkan melanin di kulit. Namun, terapi ini harus dilakukan oleh profesional terlatih karena risiko efek samping seperti hiperpigmentasi pasca-inflamasi.

4. Terapi Kombinasi

Menggabungkan beberapa metode pengobatan seringkali memberikan hasil yang lebih baik. Misalnya, penggunaan krim topikal bersamaan dengan prosedur dermatologis dan perlindungan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan efektivitas pengobatan.

5. Perubahan Gaya Hidup dan Pencegahan

Selain pengobatan, perubahan gaya hidup juga penting dalam mengelola melasma:

  • Hindari Paparan Matahari: Gunakan topi lebar dan pakaian pelindung saat berada di luar ruangan.
     
  • Perhatikan Penggunaan Produk Kosmetik: Hindari produk yang dapat mengiritasi kulit atau menyebabkan fotosensitivitas.
     
  • Konsultasi dengan Profesional Kesehatan: Sebelum memulai pengobatan, konsultasikan dengan dokter atau dermatologis untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kulit Anda.

Perubahan hormon dapat berdampak signifikan pada kondisi kulit, terutama dalam bentuk melasma. Dengan memahami faktor-faktor pemicu dan menerapkan langkah-langkah pencegahan serta pengelolaan yang tepat, melasma dapat dikendalikan. Jika Anda mengalami gejala melasma, anda bisa mencoba berkonsultasi dengan dokter di Reglow Klinik by dr. Shindy Putri untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.


 

Referensi
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. Melasma


 

Diulas oleh: dr. Yunita


 

Ramadhan Glowing

Diskon hingga 50% untuk rayakan momen kemenangan dengan kulit cerah, sehat, dan glowing maksimal!

Reservasi sekarang
Ramadhan Glowing
Kembali ke daftar artikel