Fakta Jerawat pada Ibu Hamil: Penyebab & Cara Mengatasinya
Halo, Bumil! Jerawat saat hamil memang bisa bikin kesal dan bikin minder. Tapi tenang saja, kamu nggak sendiri karena ini hal yang umum banget kok. Yuk, kita kulik bareng apa sih penyebabnya dan bagaimana cara gampang dan aman untuk meredakannya.
1. Kenapa Bisa Muncul Jerawat saat Hamil?
- Hormon androgen meningkat
Jerawat saat hamil merupakan kondisi yang cukup sering dialami karena adanya perubahan di dalam tubuh. Salah satu penyebab utamanya adalah peningkatan hormon androgen. Hormon ini berfungsi untuk merangsang produksi minyak alami atau sebum di kulit. Saat hamil, kadar androgen biasanya meningkat sehingga kelenjar minyak bekerja lebih aktif. Akibatnya, kulit menghasilkan sebum berlebih yang dapat menyumbat pori-pori. Kondisi ini kemudian menjadi lingkungan yang ideal bagi bakteri penyebab jerawat untuk berkembang, sehingga muncullah peradangan dan benjolan jerawat di wajah. Biasanya, keluhan ini paling sering muncul pada trimester pertama hingga kedua, meskipun tingkat keparahannya bisa berbeda pada tiap ibu hamil.
- Kurang jaga kebersihan kulit
Bila wajah jarang dibersihkan, apalagi setelah menggunakan makeup, maka sisa kotoran dan minyak akan bercampur dengan sel kulit mati. Hal ini memudahkan pori-pori tersumbat sehingga jerawat lebih mudah muncul. Itulah sebabnya ibu hamil dianjurkan untuk menjaga rutinitas perawatan kulit dengan cara yang lembut dan aman, seperti membersihkan wajah menggunakan sabun ringan berlabel non-comedogenic yang tidak menyumbat pori.
- Faktor stres
Secara langsung, stres memang tidak menyebabkan jerawat, tetapi ketika tubuh mengalami tekanan psikologis, kadar hormon kortisol bisa meningkat. Peningkatan kortisol ini dapat memicu produksi minyak berlebih di kulit dan memperparah kondisi jerawat yang sudah ada. Pada ibu hamil yang kulitnya memang cenderung berminyak atau rentan berjerawat, stres dapat membuat jerawat tampak lebih banyak dan meradang. Oleh karena itu, manajemen stres melalui istirahat cukup, olahraga ringan, atau aktivitas relaksasi seperti yoga prenatal sangat dianjurkan untuk membantu menyeimbangkan kondisi kulit.
Secara ringkas, jerawat pada ibu hamil terjadi karena kombinasi perubahan hormon, kebersihan kulit yang kurang terjaga, serta faktor psikologis seperti stres. Tidak semua ibu hamil akan mengalaminya, tetapi mereka yang memiliki riwayat kulit berminyak atau jerawatan sebelumnya umumnya lebih rentan. Kabar baiknya, kondisi ini biasanya bersifat sementara dan cenderung membaik setelah kadar hormon kembali stabil pasca melahirkan.
2. Cara Ampuh dan Aman Meredakan Jerawat saat Hamil
Berikut tips praktis dan ramah untuk Bumil:
A. Ritual Perawatan Harian yang Tepat
- Cuci muka secukupnya (2× sehari)
Cuci muka lebih dari itu justru bisa bikin kulit kering dan memicu produksi minyak yang berlebih. Gunakan air hangat dan sabun yang lembut.
- Keringkan dengan cara menepuk lembut
Setelah cuci muka, tepuk-tepuk wajah dengan handuk lembut, hindari digosok kasar ya, supaya jerawat nggak makin meradang.
- Pilih produk “non-comedogenic” atau “non-acnegenic”
Produk ini dirancang agar tidak menyumbat pori-pori. Idealnya juga bebas alkohol, parfum, dan berbasis air.
- Selalu cuci tangan
Biasain selalu bersihkan tangan sebelum menyentuh wajah, ya. Ini bantu cegah kuman pindah ke kulit wajah.
- Jaga kebersihan peralatan sehari-hari
Ganti sarung bantal secara rutin, rajin keramas agar rambut yang menyentuh wajah tetap bersih. Hindari juga meletakkan ponsel langsung ke wajah saat menelepon, baiknya pakai earphone saja.
B. Perawatan Alami ala Bumil
Beberapa ibu hamil lebih nyaman memilih perawatan alami untuk membantu mengatasi jerawat. Bahan-bahan ini mudah ditemukan, relatif aman, dan bisa menjadi alternatif perawatan kulit selama kehamilan. Namun, tetap penting untuk melakukan patch test di area kecil kulit sebelum pemakaian penuh, karena kulit ibu hamil cenderung lebih sensitif dari biasanya.
- Madu
Madu adalah bahan alami yang memiliki sifat antiseptik dan antibakteri. Kandungan enzim alaminya dapat membantu melawan bakteri penyebab jerawat sekaligus melembapkan kulit. Caranya cukup mudah, madu murni dioleskan tipis pada wajah yang sudah bersih, diamkan sekitar 20–30 menit, lalu bilas dengan air hangat. Meski aman, ibu hamil perlu memastikan menggunakan madu murni tanpa campuran gula atau bahan tambahan agar manfaatnya optimal.
- Cuka apel
Cuka apel dikenal sebagai bahan alami dengan kandungan asam alfa-hidroksi (AHA) dan enzim yang dapat membantu menyerap minyak berlebih di kulit. Biasanya digunakan sebagai toner alami dengan cara mencelupkan kapas, lalu mengoleskannya pada wajah. Namun, penggunaannya harus hati-hati, karena cuka apel yang terlalu pekat bisa menimbulkan iritasi. Disarankan untuk mencampurnya dengan air sebelum diaplikasikan. Jika kulit terasa perih atau kering berlebihan, segera hentikan pemakaian.
- Minyak kelapa
Minyak kelapa adalah pelembap alami yang mengandung sifat antibakteri dan antijamur. Minyak ini dapat membantu menjaga kelembapan kulit sekaligus melindunginya dari pertumbuhan mikroorganisme berlebih. Bumil bisa menggunakannya pada malam hari sebagai pelembap ringan. Tetapi, pada kulit yang sangat berminyak, minyak kelapa kadang justru dapat menyumbat pori-pori. Jadi, sebaiknya digunakan pada area tertentu yang kering atau rawan iritasi saja.
- Baking soda
Baking soda adalah bahan sederhana yang sering dipakai sebagai pembersih alami. Saat dicampur dengan sedikit air, baking soda dapat menjadi pasta lembut untuk dioleskan pada area jerawat. Manfaatnya adalah membantu mengurangi minyak berlebih dan mempercepat proses penyembuhan jerawat. Akan tetapi, penggunaannya tidak boleh terlalu sering, karena sifatnya yang basa bisa mengganggu keseimbangan pH kulit dan membuat kulit lebih kering atau iritasi jika dipakai berlebihan.
- Jeruk nipis
Jeruk nipis mengandung asam sitrat dan vitamin C yang bermanfaat sebagai eksfoliator alami untuk mengangkat sel kulit mati. Olesan jeruk nipis dapat membantu mencerahkan kulit, mengurangi minyak, dan meredakan peradangan ringan. Cara pakainya, perasan jeruk nipis dioleskan pada wajah menggunakan kapas selama 5–10 menit, lalu dibilas dengan air dingin. Namun, karena sifatnya cukup asam, jeruk nipis dapat menyebabkan rasa perih, kemerahan, atau bahkan iritasi pada kulit sensitif. Oleh karena itu, sebaiknya digunakan dengan hati-hati dan tidak terlalu sering.
C. Menjaga Kulit dari Dalam
#CantikLebihLama Bersama Reglow Clinic
Diskon hingga 50% untuk kembalikan cantikmu dengan treatment yang disesuaikan untuk segala kondisi kulit Anda
Selain perawatan luar, menjaga kulit dari dalam juga sangat penting untuk ibu hamil. Apa yang dikonsumsi sehari-hari akan memengaruhi kesehatan kulit secara langsung.
- Perbanyak konsumsi sayur dan buah: Makanan ini kaya vitamin, mineral, serta antioksidan yang membantu melawan radikal bebas, memperbaiki sel kulit, dan menjaga kelembapan alami. Manfaatnya bukan hanya untuk kulit yang lebih sehat, tetapi juga mendukung pertumbuhan janin. Studi berjudul Maternal dietary consumption of legumes, vegetables and fruit during pregnancy, does it protect against small for gestational age? menegaskan Kekurangan konsumsi sayur dan buah dapat berdampak negatif pada kesehatan kulit dan juga perkembangan janin.
- Minum air putih yang cukup: Air berfungsi menjaga hidrasi tubuh dan kulit. Jika tubuh kekurangan cairan, kulit bisa menjadi lebih kering dan rentan berjerawat karena kelenjar minyak bekerja lebih keras untuk menjaga kelembapan. Bumil disarankan minum sekitar 2–3 liter air per hari, disesuaikan dengan aktivitas harian.
- Kurangi konsumsi minuman berkafein dan berkarbonasi: Minuman seperti kopi, teh berlebihan, atau soda dapat memicu dehidrasi dan memperparah produksi minyak di kulit. Selain itu, kadar gula tinggi pada minuman manis atau soda juga dapat memperburuk jerawat karena meningkatkan peradangan dalam tubuh. Mengurangi konsumsi minuman ini akan membantu kulit lebih stabil dan tidak mudah breakout.
3. Jerawat Biasanya Akan Mereda Sendiri
Kabar baiknya, jerawat saat hamil biasanya akan mereda sendiri setelah kadar hormon kembali stabil pasca melahirkan. Jadi, jangan terlalu khawatir. Tapi kalau jerawat masih terasa mengganggu atau bikin minder, kamu boleh banget konsultasi ke dokter kulit untuk solusi yang lebih aman dan tepat.
Meskipun jerawat saat hamil bisa bikin bete, kini kamu punya banyak cara aman dan mudah untuk meredakannya. Terus rawat kulitmu dengan lembut, pilih produk yang aman, dan jangan lupa perawatan dari dalam.
Referensi
National Library of Medicine. Diakses pada 2025.Maternal dietary consumption of legumes, vegetables and fruit during pregnancy, does it protect against small for gestational age?
Diulas oleh: dr. Yunita
#CantikLebihLama Bersama Reglow Clinic
Diskon hingga 50% untuk kembalikan cantikmu dengan treatment yang disesuaikan untuk segala kondisi kulit Anda